Beranda · Info Pendidika · Adminitrasi · Soal · Buku · Mater

Jurnal Harian PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka Terkini: Fungsi, Komponen, dan Contoh Penerapan

Jurnal Harian PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka: Fungsi, Komponen, dan Contoh Penerapan. Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dan asesmen adalah satu siklus, asesmen memberi informasi untuk merancang pembelajaran berikutnya, lalu hasilnya direfleksikan untuk perbaikan berkelanjutan. 

Itu sebabnya catatan harian guru seperti jurnal harian menjadi dokumen kunci untuk merekam tujuan, proses, bukti belajar, dan tindak lanjut setiap pertemuan. 

Panduan resmi menekankan asesmen formatif sebagai “yang diutamakan”, sehingga jurnal harian idealnya menyimpan jejak keputusan guru berdasarkan data nyata di kelas. 

Jurnal Harian PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka Terkini: Fungsi, Komponen, dan Contoh Penerapan

Sistem Informasi Kurikulum Nasional

Titik acuannya: Fase C (Kelas 5–6) PJOK

Untuk kelas 5, acuan capaian pembelajaran (CP) ada pada Fase C. Di fase ini, peserta didik diharapkan mampu:

  • Mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan (permainan/olahraga, senam, gerak berirama, dan permainan/olahraga air kondisional)
  • Menerapkan konsep dan prinsip modifikasi gerak serta aktivitas pengembangan kebugaran terkait kesehatan, termasuk prosedur pengukurannya.
  • Memahami perilaku hidup sehat (misal bahaya rokok/alkohol/NAPZA) dan pencegahan cedera dan risiko dalam aktivitas jasmani.
  • Menunjukkan tanggung jawab sosial dan kesadaran personal (mengelola alat/fasilitas, menghargai orang lain). 

Dengan CP ini, jurnal harian PJOK kelas 5 tidak sekedar “absen dan materi”, melainkan rekam jejak bagaimana siswa bergerak dari memahami - mempraktikkan - memodifikasi - mengukur.

Fungsi jurnal harian PJOK

Perencanaan mikro: merinci tujuan pembelajaran harian (turunan dari CP), strategi diferensiasi, dan skenario lapangan (alat, zona permainan, keselamatan). 

Pelacakan kemajuan: menyimpan bukti asesmen formatif (ceklist performa, catatan anekdot, hasil pengukuran kebugaran sederhana) untuk memutuskan penguatan atau lanjut. 

Refleksi & tindak lanjut: apa yang berhasil, kendala (misal ruang/lapangan), dan rencana pertemuan berikutnya. 

Komponen inti jurnal harian (disarankan)

Identitas pertemuan: hari/tanggal, kelas, jumlah siswa hadir, lokasi (lapangan/indoor), cuaca (jika relevan).

Tujuan pembelajaran harian: turunan CP Fase C - jelas, terukur, berfokus pada performa gerak (mis. “Siswa memodifikasi passing chest dalam permainan invasi 3v3 dengan akurasi minimal 6/10 percobaan”). 

Indikator keberhasilan & kriteria: rubrik singkat (teknik, akurasi, kerja sama, fair play).

Materi & fokus teknik: variasi/kombo gerak, prinsip keselamatan, dan pengetahuan gerak yang ditekankan. 

Langkah kegiatan: pemanasan–inti–pendinginan; organisasi alat; pembagian kelompok; aturan modifikasi.

Asesmen formatif: instrumen cepat (ceklist, exit ticket refleksi, uji singkat pengetahuan gerak), plus umpan balik langsung. Panduan menekankan dokumentasi sederhana, fleksibel, dan fungsional. 

Diferensiasi: opsi tugas bertingkat (mis. ukuran lapangan/bola, tempo musik untuk gerak berirama). 

Catatan keselamatan & manajemen risiko: kondisi lapangan, hidrasi, penanganan alat.

Refleksi guru & rencana tindak lanjut: siapa yang butuh penguatan, apa yang diubah di pertemuan berikutnya (mis. memperkecil zona permainan agar sentuhan bola lebih banyak). 

Lampiran bukti (opsional): foto posisi alat, contoh lembar cek, rekap nilai formatif (ringkas).

Contoh tujuan & rubrik ringkas (siap pakai)

A. Permainan/olahraga (invasi 3v3 – passing & support)

Tujuan: Siswa mampu memodifikasi pola passing–support pada permainan invasi 3v3 (bola plastik) dengan akurasi minimal 6/10 dan membuka ruang (cut & support) minimal 3 kali dalam 8 menit permainan. (Selaras CP Fase C: memodifikasi keterampilan gerak). 

Teknik passing: benar (2), cukup (1), perlu bimbingan (0)

B. Kebugaran terkait kesehatan (HRF) & pengukuran sederhana

Tujuan: Siswa menerapkan latihan kebugaran (mis. circuit ringan: push, squat, shuttle) dan mencatat hasil pengukuran (waktu shuttle run/rep) sebagai dasar evaluasi diri. (Selaras CP: pengembangan kebugaran & prosedur pengukurannya). 

Rubrik ringkas

Ketepatan teknik dasar gerak (2/1/0)

Konsistensi tempo/ritme (2/1/0)

Pencatatan hasil mandiri (2/1/0)

C. Pengetahuan gerak & keselamatan

Tujuan: Siswa menjelaskan prinsip pemanasan (durasi, progresivitas), pencegahan cedera ringan, dan etiket penggunaan alat. (Selaras CP: konsep/prinsip & pencegahan risiko). 

Contoh alur kegiatan 1 pertemuan (35–40 menit)

Pemanasan (7–8’): locomotor ringan → mobility → ball-handling sederhana (progressive).

Drill passing berpasangan → 3 pemain (segitiga) → modifikasi (jarak, target bergerak).

Pendinginan (5–7’): low-intensity walk + stretching statis singkat, refleksi lisan 1 pertanyaan (“keterampilan apa yang kamu ubah hari ini?”).

Asesmen formatif cepat: ceklist performa + catatan anekdot 2–3 siswa/rotasi, dan exit ticket (jawab singkat prinsip support). Panduan resmi membolehkan format yang sederhana dan fleksibel yang penting fungsional. 

Contoh format jurnal harian (ringkas)

Identitas: Kelas 5A, Pertemuan ke-3, Rabu, Lapangan Basket (cuaca cerah).

Tujuan: Modifikasi pola passing–support 3v3; mencatat hasil shuttle 10 m. 

Materi: Passing chest/bounce, membuka ruang, circuit HRF.

Langkah: Pemanasan—Inti—Pendinginan (rincian menit seperti di atas).

Asesmen formatif:

Ceklist (teknik, akurasi, support, fair play).

Catatan anekdot (Bima: teknik baik, akurasi 7/10; Sari: butuh penguatan support).

Data kebugaran (rata-rata shuttle: 3,8 detik; 6 siswa ≥ 4,2 detik → perlu latihan ritme).

Diferensiasi:

Bola ukuran lebih ringan untuk 4 siswa; zona diperbesar untuk tim yang terlalu padat.

Keselamatan: Pemeriksaan lapangan (lantai kering), briefing kontak fisik aman, hidrasi.

Refleksi & tindak lanjut: Tambah drill support tanpa bola di awal pertemuan berikutnya; sisipkan edukasi singkat pencegahan cedera pergelangan. 

Tips praktis agar jurnal efisien (bukan beban administrasi)

Gunakan ceklist 1 lembar dengan 3–4 kriteria inti—cukup tandai saat game, lalu tambahkan 1–2 catatan anekdot. Panduan merekomendasikan dokumen ringkas, jelas, dan sederhana. 

Tandai “siapa yang diobservasi hari ini” (mis. 6–8 siswa/pekan) agar observasi merata.

Sisipkan “mini-ukur” berkala (mis. shuttle/rep 2 menit) untuk memantau tren kebugaran tanpa menghabiskan jam pelajaran. 

Selaras CP Fase C yang memuat prosedur pengukuran kebugaran. 

Catat modifikasi (alat, ukuran ruang, aturan) yang membuat keterlibatan meningkat—ini akan memudahkan replikasi di pertemuan selanjutnya.

Dokumentasikan refleksi diri (apa yang akan diubah minggu depan). Panduan menekankan pentingnya refleksi dan tindak lanjut. 

Referensi perangkat ajar resmi (untuk memperkaya jurnal)

Buku Guru/Model Pembelajaran PJOK SD dan Buku Siswa Kelas 5 dari Kemendikbudristek dapat dijadikan inspirasi kegiatan, variasi keterampilan, dan pendekatan praktis pengajaran PJOK. 

Gunakan untuk memetakan kegiatan ke tujuan harian dan rubrik yang kamu tetapkan. 

Jurnal harian PJOK Kelas 5 yang efektif adalah alat pengambil keputusan, bukan sekedar arsip.

Jurnal Harian PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka Terkini: Fungsi, Komponen, dan Contoh Penerapan bisa Anda unduh DISINI

Dengan berangkat dari CP Fase C, memprioritaskan asesmen formatif, dan menutup setiap pertemuan dengan refleksi & tindak lanjut, kamu akan memiliki catatan yang langsung berdampak pada kualitas gerak, kebugaran, dan karakter siswa tepat seperti semangat Kurikulum Merdeka, sederhana, adaptif, dan berpihak pada belajar. 

0 Response to "Jurnal Harian PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka Terkini: Fungsi, Komponen, dan Contoh Penerapan"

Posting Komentar