Pembelajaran Mendalam Kurikulum Merdeka 2025: Konsep, Prinsip, dan Implementasinya. Pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan zaman.
Setelah hadirnya Kurikulum Merdeka yang memberi ruang lebih besar bagi siswa untuk berkembang sesuai minat dan kemampuannya, kini pemerintah memperkenalkan pendekatan baru bernama pembelajaran mendalam (deep learning).
Pendekatan ini resmi diatur melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 dan mulai diterapkan di sekolah-sekolah pada tahun ajaran 2025/2026.
Pembelajaran Mendalam Kurikulum Merdeka 2025: Konsep, Prinsip, dan Implementasinya
Berbeda dengan metode belajar tradisional yang cenderung menekankan hafalan, pembelajaran mendalam menekankan pemahaman konsep secara utuh, penerapan nyata, serta pengalaman belajar yang menyenangkan.
Tiga prinsip utamanya adalah mindful learning (sadar dan penuh perhatian), meaningful learning (bermakna dan relevan dengan kehidupan), dan joyful learning (menyenangkan dan memotivasi).
Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya diharapkan menguasai materi pelajaran, tetapi juga mampu mengembangkan 8 dimensi profil pelajar Pancasila, mulai dari penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, hingga komunikasi.
Guru berperan bukan sekedar penyampai materi, melainkan fasilitator, pembimbing, sekaligus mitra belajar bagi siswa.
Admin pendidikanterkini ini akan membahas secara lengkap mengenai konsep, tujuan, manfaat, prinsip, hingga tantangan implementasi pembelajaran mendalam dalam Kurikulum Merdeka.
Dengan memahami hal ini, guru, siswa, maupun orang tua bisa lebih siap menghadapi transformasi pendidikan yang sedang dijalankan pemerintah.
Status Pengaturan Resmi
- Melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, pemerintah mewajibkan penerapan pembelajaran mendalam di satuan pendidikan mulai tahun ajaran 2025/2026. Pendekatan ini bisa diintegrasikan dalam Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013.
- Meski demikian, struktur kurikulum tidak diubah, artinya Deep Learning diterapkan sebagai pendekatan, bukan menggantikan kurikulum yang ada
- Pemerintah
secara khusus mendorong pemanfaatan Kurikulum Merdeka karena sudah ada
regulasi jelas, sementara Kurikulum 2013 masih boleh digunakan hingga
2025/2026 (dan di daerah 3T hingga 2026/2027)
Tujuan & Profil Lulusan
- Pembelajaran
mendalam bertujuan membangun suasana belajar yang sadar (mindful),
bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Prosesnya meliputi
olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistic.
- Diharapkan
siswa berkembang menjadi lulusan yang menguasai 8 dimensi utama,
yaitu:
- Keimanan
dan ketakwaan
- Kewargaan
- Penalaran
kritis
- Kreativitas
- Kolaborasi
- Kemandirian
- Kesehatan
- Komunikasi
Prinsip & Kerangka Pembelajaran
Mendalam
Tiga Elemen Utama (Deep Learning)
- Mindful
Learning:
siswa hadir secara sadar, reflektif, dan memiliki kesadaran serta motivasi
dalam proses belajar. Contohnya, siswa melakukan observasi aktif dan mampu
melaporkan hasilnya.
- Meaningful
Learning:
siswa mampu menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata, bukan sekadar
memahami konsep secara teori. Misalnya menerapkan konsep
gravitasi dalam kehidupan sehari-hari.
- Joyful Learning:
menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan memotivasi—seperti
belajar membaca lewat benda-benda sekitar atau berhitung sambil bernyanyi.
Empat Pilar Kerangka Implementasi
- Strategi
Pengajaran:
guru merancang pembelajaran autentik yang mendorong berpikir tingkat
tinggi, kolaborasi, dan pencapaian profil pelajar Pancasila.
- Kemitraan Pembelajaran:
kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, serta mitra profesional memberi
makna lebih dalam proses belajar.
- Lingkungan Belajar: ruang
fisik dan virtual yang fleksibel untuk refleksi, eksplorasi, dan berbagi
ide-memfasilitasi berbagai gaya belajar siswa.
- Pemanfaatan
Teknologi Digital:
memperkaya pembelajaran dengan sumber digital interaktif yang relevan dan
kontekstual.
Manfaat & Praktik Nyata
- Pembelajaran
menjadi kontekstual, menarik, dan inklusif, siswa diajak aktif
mengeksplorasi, berdiskusi, serta merefleksikan pembelajaran.
- Siswa
didorong menghubungkan pengetahuan dengan masalah dunia nyata seperti
lingkungan atau budaya, dan menerapkan konsep lintas bidang (contoh:
geografi dan matematika).
- Deep
Learning memperkuat Kurikulum Merdeka dengan menambah fokus pada pemahaman
inti konsep, relevansi, dan proses pembelajaran yang efisien dan bermakna.
- Guru
bertransformasi menjadi fasilitator, penggerak, pembimbing, dan mitra
belajar, bukan hanya penyampai materi.
- Banyak
guru mengalami kesulitan adaptasi terhadap metode interaktif dan teknologi
baru; beban administratif juga menjadi kendala utama
- Infrastruktur
kurang mendukung (seperti akses internet di wilayah pedesaan) dapat
menghambat penerapan optimal pembelajaran mendalam
- Penting
pula menyusun instrumen asesmen yang valid untuk menilai proses
pembelajaran mendalam, bukan hanya hasil akhir
Ringkasan
Aspek |
Rincian |
Regulasi Resmi |
Permendikdasmen No. 13 Tahun
2025, berlaku mulai ajaran 2025/2026 |
Kurikulum yang Digunakan |
Kurikulum Merdeka (utama) & Kurikulum
2013 (opsional hingga batas waktu) |
Tujuan |
Mengembangkan profil lulusan
dengan 8 dimensi |
Prinsip Utama |
Mindful, Meaningful, Joyful
Learning |
Pilar Implementasi |
Strategi, Kemitraan, Lingkungan,
Teknologi |
Peran Guru |
Dari pengajar menjadi fasilitator
dan mentor |
Tantangan |
Kesiapan guru, infrastruktur,
beban administrasi, dan asesmen |
Pembelajaran mendalam merupakan pendekatan strategis yang memperkuat Kurikulum Merdeka dengan menekankan pemahaman utuh, relevansi dan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Implementasinya diatur secara resmi melalui Permendikdasmen, dan dipersiapkan
untuk menjadi fondasi penting dalam sistem pendidikan Indonesia ke depan jika
didukung oleh pelatihan guru yang memadai dan fasilitas yang cukup.
0 Response to "Pembelajaran Mendalam Kurikulum Merdeka 2025: Konsep, Prinsip, dan Implementasinya"
Posting Komentar