Pembelajaran Coding dalam Kurikulum Merdeka, Terkini

Pembelajaran Coding dalam Kurikulum Merdeka, Terkini. Mulai tahun ajaran 2025/2026, coding dan AI (kecerdasan buatan) dijadikan mata pelajaran pilihan di jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK dalam Kurikulum Merdeka.

Sekolah dan guru diberikan fleksibilitas untuk memilih, tergantung kesiapan sarana, guru, dan minat siswa.

Fokus pada pembelajaran mendalam (deep learning)

Pembelajaran coding bukan sekedar menghafal sintaks maupun menulis program, tetapi diarahkan untuk membangun cara berpikir algoritmik, logis, kreatif, dan reflektif. 

Pembelajaran Coding dalam Kurikulum Merdeka, Terkini

Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah secara sistematis dan berpikir kritis, sesuai pendekatan pembelajaran mendalam Kurikulum Merdeka 

Alokasi waktu dan jenjang

  • Di SD kelas 5–6 dialokasikan 2 jam pelajaran per minggu, demikian juga di SMP. 
  • Di SMA/SMK kelas 11–12, bisa meningkat menjadi 4–5 jam per minggu, tergantung keputusan sekolah

Manfaat pembelajaran coding dalam Kurikulum Merdeka

Melatih kemampuan computational thinking, seperti dekomposisi masalah, abstraksi, logika percabangan, dan literasi

Mendorong siswa menciptakan solusi nyata melalui metode project-based learning dan pendekatan kontekstual.

Membangun kompetensi abad ke‑21: penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, serta literasi digital dan kewargaan digital yang etis.

Tantangan implementasi saat ini

Kajian literatur dan laporan menunjukkan beberapa kendala terhadap implementasi pelajaran coding:

Ketimpangan infrastruktur: tidak semua sekolah memiliki komputer, jaringan internet, atau fasilitas penunjang lainnya.

Keterbatasan kompetensi guru dalam aspek teknopedagogi; banyak guru yang belum terlatih untuk mengajar coding dan AI secara efektif berdasarkan pendekatan.

Kurikulum dan pedoman materi yang belum sepenuhnya terseragam sehingga interpretasi di setiap sekolah bisa berbeda.

Dalam Kurikulum Merdeka, coding dan AI adalah mata pelajaran pilihan dengan pendekatan pembelajaran mendalam, bukan hanya koding teknis, tetapi juga berpikir logis dan kreatif.

Meski menawarkan banyak manfaat, hambatan utama terkait kesiapan infrastruktur, pelatihan guru, dan pedoman kurikulum yang konsisten masih perlu perhatian. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pembelajaran Coding dalam Kurikulum Merdeka, Terkini"

Posting Komentar